Jika kau tiada

Suatu ketika dahulu

Ku tersesat dalam hidup

Sehingga muncul menjelma rasa sayang kepadamu

Rupanya inilah cinta

Nikmatnya baru ku rasa

Tak terbayang bagaimana hidup

Jika kau tiada

Jika kau tiada

Pada siapakanku dendang syair cinta

Dan dakapan mana harus ku bersandar

Meraih kasih yang ku perlu

Jika kau tiada

Wajah siapa harus ku tenung bila mencari ketenangan

Arakian suara siapakah kan membisikkan kata -kata cinta

Tak tersusunnya kata

Azimat kau bawa

Pastinya ku kan sengsara

Oh jika kau tiada

Takku kenal cinta sebelum kau hadir

Takku tahu erti rindu

Kini doa ku termakbul

Ku tagih cinta mu selalu

Walau ramai ku kenali

Tiada seikhlasmu kasih

Kalam sayang kau ku cinta

Hanya nyawa kan bisa memisahkan kita

Memisahkan kita

Jika kau tiada

Hilanglah bintang dilangit yang berkelip

Memelita malam yang hiba

Hilanglah keajaiban kelapan di dunia

Jika kau tiada

Sentuhan siapa yang mampu menyembuh luka dihatiku

Lantarannya tawar naluri hati untuk jatuh cinta lagi

Jikalau ku termampu memiliki dunia

Semua tak bermakna bagi ku jika kau tiada

Star fish

Once upon a time there was a wise man who used to go to the ocean to do his writing. He had a habit of walking on the beach before he began his work. One day he was walking along the shore. As he looked down the beach, he saw a human figure moving like a dancer. He smiled to himself to think of someone who would dance to the day.

So he began to walk faster to catch up. As he got closer, he saw that it was a young man and the young man wasn't dancing, but instead he was reaching down to the shore, picking up something and very gently throwing it into the ocean.

As he got closer he called out, "Good morning! What are you doing?" The young man paused, looked up and replied, " Throwing starfish in the ocean." "I guess I should have asked, why are you throwing starfish in the ocean?" "The sun is up, and the tide is going out, and if I don't throw them in they'll die."

"But, young man, don't you realize that there are miles and miles of beach, and starfish all along it. You can't possibly make a difference!" The young man listened politely. Then bent down, picked up another starfish and threw it into the sea, past the breaking waves and said, "It made a difference for that one".

"There is something very special in each and every one of us. We have all been gifted with the ability to make a difference, and if we can become aware of that gift, we gain through the strength of our visions the power to shape the future. We must each find our starfish. And if we throw our stars wisely and well, the world will be blessed.

From a friend, to a friend, by a friend.

Driver yang tak sabar

Attention to all drivers.

Jangan suka2 hon kereta depan kau. Belajar bersabar. Semua orang pun nak cepat. Relax ok. Kau bayangkan, kalau driver kereta depan kau tu pantang dihon, tak pasal2 kau kene kejar. Dia hon kau balik bertalu -talu. Jalan plak jam. Kau tak boleh nak pecut. Hon dia bunyi macam hon kapal. Tak ke kecut perut? Weh jangan buat pasal la.

Dah, aku pernah tengok bende ni banyak kali. Seriau. Jangan suka2 hon kalau kau bukan kaki pukul.

Aku, Ezwan, Zaid dan Azura

Last week jumpa Ezwan. Akhirnya ketemu juga, setelah 2 minggu berjanji dan aku bagi macam2 alasan. Exam. Sibuk. Hujan lebat. Revision. Penat. Assignment. Gempa bumi. Presentation. Tak sempat. Esoklah. Aku kira blood pressure Ezwan naik mendadak gara -gara alasan yang aku beri. Haha, kesian Ezwan ada kakak macam aku. Apa nak buat. Aku tengah mood exam. Takmau diganggu.

Bawak Ezwan pegi PAS. Mau beli T- shirt 2-3 helai, jam tangan, beg skola baru, selipar baru (selipar beli kat Uptown dulu dah kena rembat) tapi duit ada RM150 saja. Aku tak menyumbang. Kering sungguh. Malah pau duit Ezwan untuk isi minyak.

Kami tawaf PAS hampir satu jam. Kami geledah semua kedai, walaupun kami tau baju2 yang dijual sama saja. Cuma bezanya konsep kedai, samada music sentimental atau music yang buat halwa telinga jadi bingit. Samaada salesgirlnya beruniform atau bergaya bebas ikut suka. Cat putih atau hijau atau rainbow. Pilih saja yang mana berkenan.

Shopping mengalahkan perempuan. Belek punyalah lama. Nasib baik ada abg kurang hensem ingin berbual mesra dengan aku. Tugas aku bagi komen (citarasa kami sangat bercanggah) dan tolong pegang beg2 plastik time Ezwan tengah fitting. Bertuahlah kau ada kakak sporting gile macam aku.

Last2 dia beli T-shirt 3 helai, beg skola dan selipar. Itu saja yang dapat cover. Jam tangan nanti aku beli tapi taktau bila. Sekadar ingin memujuk Ezwan.

Kami singgah Sek 7. Ezwan kepingin cendol Pak Akob. Dari jauh kami nampak kotak hijau- van Pak Akob. Tapi nasib tak baik. Cendol abis. Aku hampa. Ceh. Belasah je la apa yang ada. Haus gile. Tak banyak kata, beli air kelapa.

Dalam perjalanan pulang, Ezwan kata Papa mungkin balik Pahang hujung minggu ni. Berita baik bagi aku, Ezwan dan Zaid. Freedom. Midnight movie. Fast food. Bubble party di rumah. Drift. Tak tido la jiran sebelah. Mau invite Azura sebagai pelengkap. Baru fair- 2 lelaki 2 gadis.

Tak sabar tunggu hari Sabtu. Moga2 Papa dan Mama tiada halangan untuk ke Pahang. Aku rindu adik -adik kat umah. Dah lama tak bergusti lengan. Trademark kami. (Ok, aku tipu)

Aku menghitung hari.

Kenangan dulu

[Nama kekasih Poet], you are my better half, you are my worst half
for the better or the worst, you are my other half
You are the milk for my coco crunch, you are the quad for my calf
You are the moon to the sun, you are the boat for the raft

[Nama kekasih Poet],
I'd never want you to be, what I need not you to be

Unless you have always want to be, that you that I don't you to be
But be it, I believe in thee, be all that you can be
But one thing I want you to see, I'll be right with you whatever maybe

[Nama kekasih Poet lagi],

You are my ribcage to my chest, you are my bicep to my tricep
You are my oblique to my abs, you are my back to my trap
You are my esophagus to my lung, you are my artery to my heart
You are my tongue to my teeth, you are my missing body parts



PS: Ini bukan copy paste dari internet ya. Kalau tak percaya sudah. Coretan dari Poet untuk aku. Lama dulu. Tapi serasa seperti semalam aku terima surat-koyak-kertas-dari-buku itu. Tak kesah. Kecoh mau dikongsi baca sama yang lain. Poet puitis tapi tidak selalu. Ikut mood. Kenangan bersama Poet terlalu banyak dan ratio sweet:pahit equal (atau pahit sebenarnya lebih banyak? takmau buka pekung di dada).Pertama itu Poet. Ahh mana mungkin aku bisa lupa pada Poet? Poet sama penting dengan udara. (Ok, full stop, tahap hyperbola dah ni)

Bukan untuk sesiapa

Smile at me like you do
Bombard me with question like you do
Warm my heart with a laugh like you
Frustrate me to no end like you do
Make me feel ultimately loved like you do

Dia yang aku gelar Si Poet

Semalam..

Dalam kereta, radio off, damai rasanya..

Walaupun kaki sakit sebab banyak berjalan.. (Belum mampu beli Clarks )

Sambil tunggu lampu merah jadi hijau..

Aku pandang Poet, satu senyuman gedix untuknya.. (Senyum gedix itu perkara biasa)

Poet renung aku..

Aku cair tapi aku cuba sembunyi (Malu beb!)

Poet tau aku blushed (Poet ada 6th sense)

Poet pandang lagi.. (Lama betul traffic light nak tukarkan?)

Poet buka mulut untuk kata sesuatu...

Kalian tau apa?

"I want to have son and daughter with you" (Poet taktau cakap melayu)

Aku terkesima tapi buat - buat cool (Aku dah tak rasa floor kereta)

Sebelum tidur, aku senyum lagi..

Poet, terima kasih untuk semuanya

Jack and Jill

Pernah kalian dengar tentang Jack and Jill? Ya, aku tau ia nursery rhyme yang kalian nyanyi di kindergarden. Manis sekali kenangan itu. Tapi kalian salah. Maka apa? Bukan juga Jack and The Beanstalk ya, itu beza. Itu cerita untuk adik comel kalian yang berumur 5 tahun. Tajuk penuh: Jack and Jill vs The World. Movie di Astro jam 8 pagi tadi (Kalian kagum? Aku bangun awal gara - gara ugutan Arnold. Hampir saja disimbah air.). Flow ceritanya ringkas, mudah difahami dan bersahaja. Adegan romance itu satu kemestian, namun masih terkawal. Mesejnya wonderful. Mereka (Jack dan Jill) punya manifesto tentang hidup mereka, dan buat aku fikir (sedetik je, ok) apa aku benar - benar hargai hidup ini? Life's too short. So live life to the fullest. Masa yang ada perlu diisi sebaik - baiknya. Klise ya?

Sedutan dari movie ini. Enjoy!~

Jack: Hey, George. How does this relationship nonsense usually work?

George: Usually, you go on a couple of dates, see if you like each other. Eventually you have sex.

Jack: Right. I, uh... I sort of skipped the whole dating thing. So what then?

George: And then, if you're happy with the action, you become boyfriend and girlfriend. It's really fun for, like, three months, and then you realize it's work. Then you dump her. Or not.

Jack: Okay, let's say not.

George: You move in together.

Jack: I did that.

George: Right. Well... Then you get married. You start your trajectory of acquisitions. Knives, forks, juicer, barbecue. You move to the burbs. You buy a house. You pop some kids out. You fight, you cheat, you separate, divorce, you split the shit, and see the kids on weekends. Then you start all over again.

Jack: It all sounds so promising.

George: It's just an outline, Jack.

Jalan- jalan

Hari ini, hendak djadikan carita, aku keluar bersiar- siar bersama Poet. Kami ke The Curve, destinasi pertama. Menurut Poet, dia mahu beli Muscle Juice yang dipesan oleh colleaguenya. Tidakkah seperti dipergunakan? Kerana tuan empunya protein punya motor untuk bergerak sendiri ke sana. Tapi, itulah Poet, memang sifatnya menolong orang. Dan atas sebab itulah aku memilih dia (Poet jangan perasan lebih-lebih, ok). Asalkan Poet rasa dirinya dihargai sudah memadai. Kata Poet lagi, susah jika Jay mahu beli sendiri kerana mana mungkin dia bawa tong Muscle Juice itu dengan motor yang mana beratnya hampir sama dengan seorang bayi. Aku kira 3.5 kg mungkin. Berat bukan?

Destinasi kedua kami, Ikano Power Center. Mencari Fitness Concept. Aku mahu tahu harga Reebok i-run kerana diminta Yanie. Sudah pasti, Poet dipaksa jadi jurucakap untuk aku. Menanya tentang itu ini. Kalau aku bersoal jawab dengan jurujual baju oren itu, pasti diperlecehkan. Tapi barang yang dicari tidak ada di situ. Atau hanya ada di cawangan terpilih. Aku monolog sendiri. Lantas, kami sekadar cuci mata dan aku berangan- angan punya satu treadmill RM14,000 di rumah. Lucu deh. Bukankah keahlian fitness center jauh lebih murah di samping kehadiran jejaka- jejaka six packs, dan juga perempuan- perempuan mirip figure Jessica Alba. Tawaran yang lebih menarik. Siapa menolak?

Destinasi ketiga kami, Popular. Tak perlu aku cerita apa kami buat di sana. Kalian juga tahu apa ada di Popular. Poet kagum, seperti terkesima kerana Popular di Ikano sungguh besar. Benarkah kata Poet? Silakan pergi.

Persoalannya adalah tentang masa depan aku bersama Poet. Dia punya agenda hebat untuk hidupnya. Kemahuan dan kehendak Poet sama seperti mereka yang lain. Ordinary. Acapkali juga dia cerita pada aku tentang impiannya untuk beli sebuah rumah yang decent (sebagai permulaan), kereta yang tidak melantak minyak seperti Greenball (nama manja kereta Poet), punya simpanan tetap dalam ASB, furnitures dari Ikea, plasma TV 32 inci atau 40 inci, dan juga supplement otot - ototnya. Aku terpikir sejenak, bahkan setiap kali kami berbahas isu ini aku hilang konsentrasi. Seperti ada yang kurang. Rencahnya tidak cukup. Kerana Poet tidak sebut tentang aku. Dimanakah aku dalam senarainya? Atau Poet rasa aku bukan kepentingannya. Cukup aku sebagai peneman kesana, kemari. Aku kecil hati. Aku keliru. Aku rasa tidak dihargai. Poet kata dia cinta. Poet juga kata forever and ever babe (Oh aku terawang-awang, haha!). Tapi jarang sekali aku dengar dia merencana hidup kami. Seolah- olah hubungan ini tiada kemuncaknya. Istilah girlfriend itu sampai bila mahu jadi status aku? Hakikatnya, aku belum bersedia untuk punya mertua atau ipar atau duai. Aku cuma mahu jadi senarai terpenting dalam rancangan hidup Poet. Bersama- sama menetapkan bila "itu" akan terjadi. Bicara tentang tema apa kami mahu atau warna apa yang aku idamkan. Hampa, itu perasan aku seperti selalu. Air mata menjadi kesudahan bila aku sendiri. Apa Poet tidak pernah fikir tentang aku?

Rahasia Indah (by Krishna New Spectrum ft Ale)

Tak terbayangkan berjumpa dengan dirimu
Menjadi awal kisah kita berdua
Terlanjur jauh sudah ku jatuh hati padamu
Tanpa ku pikir lagi nyatanya ku salah

Reff :
Mengapa tak katakan
Kau telah berdua
Mengapa berdusta
Tuk raih cintaku
Mestinya kau jujur padaku
Tulus padaku mungkin ku tak membalas

Ku tak mau berbagi cinta dengannya
Karna ku tak ingin ada yang terluka
Biarlah yang lalu menjadi
Sebuah rahasia indah kita berdua...

Dia yang pantas dapatkan cinta darimu
Karna dia yang pertama mencintamu
Kini berakhir sudah kepada keputusanku
Meskipun itu perih ku rela kau pergi

Back To Reff

First blog! Yeah!~

Blog pertama aku..

Akhirnya..

Blog, sekadar satu hobi baru dan untuk ikut trend, ya, mereka itu ada blog dan aku juga mahu..
Aku punya tempat baru kini, untuk luah rasa sama dunia maya..

Sekian~